
Rahasia di balik Larangan dalam Makan Minum
Umat Islam sudah pada mengetahui bahwa
Rasulullah, Muhammad SAW diutus sebagai Rasul terakhir dengan misi utama untuk
menyempurnakan Akhlak manusia. Sebab itu, dalam setiap aspek kehidupan Rasul
saw memberikan teladan terbaik. Salah satunya adalah keteladanan dalam tata
cara makan yang baik. Dari beberapa hadits kita dapat menyebutkan tata cara
makan yang diajarkan rasulullah, yaitu:
MAKAN
Menyebut nama Allah (bismillah) kemudian
makanlah dengan tangan kanan dan makanlah dari makanan yang paling dekat
denganmu.
Disunnahkan untuk makan bersama-sama karena
akan mendapat berkah dalam makanannya.
Makan dari pinggir jangan memulai dari
tengahnya.
Rasulullah kalau makan tidak pernah bersandar
Rasulullah kalau makan duduk sambil lutut
bertekuk.
Membersihkan sisa-sia makanan yang menempel
pada jarinya.
Jika suapan makanan terjatuh, ambil dan
bersihkan kotorannya.
Makanan dua orang cukup untuk tiga orang dan
makanan tiga orang cukup untuk empat orang.
MINUM
Dilarang bernafas dalam minuman. Rasulullah
bernafas tiga kali di luar bejana/gelas sebelum mulai minum. Jangan minum
sekali teguk, namun minumlah dengan 2 atau 3 kali nafas.
Minum dimulai dengan basmalah dan diakhiri
hamdalah.
Jika ada kotoran pada minuman, buanglah minuman
yang terkena kotoran, jangan ditiup.
Dilarang makan dan minum dari
bejana/piring/gelas yang terbuat dari emas atau perak.
Dalil hadits dari penjelasan tersebut di atas
dapat dibaca dalam Kitab Riyadus Shalihin Karya Imam Nawawi. Dalam kitab Terjemah
Indonesia-nya(Terbitan: Pustaka Amani - Jakarta) dapat dibaca mulai halaman 683
(Jilid 1).
Rahasia Sunnah Nabi Muhammad SAW : Larangan
Meniup Air Panas Saat Minum dan Larangan Minum Sambil Berdiri -
Assalamualaikum, kali ini saya akan membagikan artikel islami ttg rahasiah
dibalik larangan Nabi Muhammad SAW tentang Meniup Air Panas Saat Minum dan
Minum Sambil Berdiri.
Larangan Meniup Air Panas Saat Minum :
Dari Ibnu Abbas, “Sesungguhnya Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam melarang untuk bernafas atau meniup wadah air minum.” (HR.
Al-Tirmidzi no. 1888 dan Abu Dawud no. 3728, dan hadits ini dishahihkan oleh
Al-Albani)
Fakta Ilmiah :
Alasannya ialah reaksi yang ditimbulkan jika
senyawa air dan karbondioksida menyatu. Karna jika meniup air panas, struktur
molekul dalam air akan berubah menjadi zat asam yang membahayakan kesehatan.
Dan ternyata dalam penelitian dan analogi Science modern, jika air panas (H2O)
bertemu karbondioksida (CO2) yang dihembuskan oleh mulut (manusia mengeluarkan
CO2), maka akan menghasilkan persenyawaan H2CO3, asam karbonat. Dan jika asam
karbonat ini masuk kedalam tubuh manusia, maka bila prosesnya berlangsung terus
menerus dpt memberikan efek kurang baik bagi tubuh kita.
Larangan Makan dan Minum Sambil Berdiri :
Anas R.A meriwayatkan bahwa Nabi SAW melarang
minum sambil berdiri. Qatadah menjelaskan, “Lalu kami bertanya, ‘kalau makan ?’
Beliau bersabda, ‘kalau makan (sambil berdiri) maka itu lebih buruk dan keji.”
(HR. Muslim)
Abu Haurairah meriwayatkan bahwa Nabi SAW
bersabda :
“Janganlah seorang diantara kalian minum sambil
berdiri. Barangsiapa yang lupa hal itu, hendaklah ia memuntahkannya.” (HR.
Muslim)
Fakta Ilmiah :
Dr. Abdurrazzaq Al-Kailani menjelaskan bahwa
minum dan makan sambil duduk lebih menyehatkan, aman, enak, dan menjaga kehormatan.
Sebab, apa yang dimakan dan diminum sambil duduk akan melewati dinding perut
dengan pelan dan lembut. Sedangkan, minum sambil berdiri menyebabkan jatuhnya
air ke dasar perut dengan keras dan menghantamnya. Jika hal ini terjadi secara
berulang-ulang dan dalam waktu yang lama bisa menyebabkan perut menjadi longgar
dan lemah. Selanjutnya, perut akan sulit mencerna.
Dahulu, Nabi pernah minum sambil berdiri karena
kondisi darurat yang menghalanginya untuk minum sambil duduk, seperti keadaan
sesak di tempat-tempat yang suci. Beliau tidak menjadikan hal itu sebagai
kebiasaan dan terus-menerus. Di samping itu, makan sambil berjalan juga tidak
sehat, sebagaimana yang telah diketahui masyarakat muslim.
Dr. Ibrahim Ar-Rawi menyatakan bahwa manusia
ketika berdiri dalam keadaan tertekan dan alat penyeimbang dalam syarafnya
dalam keadaan sangkat aktif. Sehingga, ia melakukan kontrol penuh terhadap
seluruh otot tubuh untuk melakukan keseimbangan dan berdiri tegak. Hal itu
membuat manusia tidak mampu mendapat ketenangan dari organ tubuh yang berfungsi
untuk aktifitas makan dan minum. Ketenangan ini hanya diraih manusia saat dalam
kondisi duduk. Sebab, sejumlah otot dan syaraf dalam keadaan tenang dan santai,
pancaindra normal, serta respon sistem pencernaan terhadap makanan dan minuman
juga semakin baik.
TAHUKAH ANDA !!
Fakta lainnya, makan dan minum yang dilakukan
dengan berdiri secara terus-menerus akan membahayakan dinding usus dan beresiko
menyebabkan lukan pada lambung. Menurut para dokter, 95 % luka pada lambung
terjadi di tempat-tempat jalan masuknya makanan atau minuman. Saat berdiri,
akan terjadi pengerutan otot pada tenggorokan yang menghalangi jalannya makanan
ke usus secara mudah. Ini terkadang menyebabkan rasa sakit dan mengganggu
fungsi pencernaan. Akibatnya, seseorang bisa kehilangan rasa nyaman saat makan
dan minum.
Sumber : Hikmah Sunnah dan Disinilah
http://islamwiki.blogspot.com/2012/04/tata-cara-makan-dan-minum-yang.html
0 komentar:
Post a Comment