I.
PENDAHULUAN
Media
pembelajaran yang merupakan sarana dan prasarana untuk menunjang
terlaksananya kegiatan pembelajaran serta penunjang pendidikan dan
pelatihan tentunya perlu mendapat perhatian tersendiri. Keberadaannya
tidak dapat diabaikan begitu saja dalam proses pendidikan, khususnya
dalam proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan tanpa adanya media
pembelajaran, pelaksanaan pendidikan tidak akan berjalan dengan baik,
termasuk dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Perkembangan
media ini mulanya hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar guru
(teaching aids). Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual,
yaitu gambar, model, objek dan alat-alat lain yang dapat memberikan
pengalaman konkrit dan motivasi belajar sehingga dapat mempertinggi
daya serap dan hasil belajar siswa.
II.
RUMUSAN MASALAH
Apa
Pengertian Media Pembelajaran Tiga Dimensi ?
Apa
Saja Jenis-Jenis Media Pembelajaran Tiga Dimensi ?
Bagaimana
Karakteristik Media Pembelajaran Tiga Dimensi ?
Apa
Kelebihan Dan Kekurangan Media Pembelajaran Tiga Dimensi ?
III.
PEMBAHASAN
Pengertian
Media Pembelajaran Tiga Dimensi
Media
tiga dimensi ialah sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya
secara visual tiga dimensional. Kelompok media ini dapat berwujud
sebagai benda asli baik hidup maupun mati, dan dapat pula berwujud
sebagai tiruan yang mewakili aslinya. Benda asli ketika akan
difungsikan sebagai media pembelajaran dapat dibawa langsung ke
kelas, atau siswa sekelas dikerahkan langsung ke dunia sesungguhnya
di mana benda asli itu berada. Apabila benda aslinya sulit untuk
dibawa ke kelas atau kelas tidak mungkin dihadapkan langsung ke
tempat di mana benda itu berada, maka benda tiruannya dapat pula
berfungsi sebagai media pembelajaran yang efektif.Media tiga dimensi
yang dapat diproduksi dengan mudah, adalah tergolong sederhana dalam
penggunaan dan pemanfaatannya, karena tanpa harus memerlukan keahlian
khusus, dapat dibuat sendiri oleh guru, bahannya mudah diperoleh di
lingkungan sekitar.
Moedjiono
(1992) mengatakan bahwa media sederhana tiga dimensi memiliki
kelebihan-kelebihan: memberikan pengalaman secara langsung, penyajian
secara kongkrit dan menghindari verbalisme, dapat menunjukkan obyek
secara utuh baik konstruksi maupun cara kerjanya, dapat
memperlihatkan struktur organisasi secara jelas, dapat menunjukkan
alur suatu proses secara jelas.
[1]
Jenis-jenis Media Pembelajaran Tiga Dimensi
Pembagian media tiga dimensi menurut jenis model dan
penggunaannya terbagi menjadi lima bagian yaitu Model Padat, Model
Penampang, Model Kerja, Mocks-up, dan Diorama dimana masing-masing
dari kelima model tersebut memiliki ciri khas tersendiri, antara
lain:
Model
Padat (solid model)
Yaitu
memperlihatkan bagian permukaan luar dari pada objek dan sering kali
membuang bagian-bagian yang membingungkan gagasan-gagasan utamanya
dari bentuk, warna dan susunannya. Contoh model padat yaitu boneka,
bendera, bola, anatomi manusia. Guna model padat untuk membantu dan
melayani para siswa sebagai informasi berbagai pengetahuan agar siswa
lebih paham dalam pelajaran. .
Model
penampang (cuteway model) yaitu memperlihatkan bagaimana sebuah objek
itu tampak, apabila bagian permukaannya diangkat untuk mengetahui
susunan bagian dalamnya. Model ini berguna untuk mata pelajaran
biologi, karena berfungsi untuk mengganti objek sesungguhnya.
Beberapa
contoh model penampang adalah:
1)
Anatomi manusia dan hewan : mata, gigi, kepala, otak, tulang
belulang, paru-paru, jantung, bagian ginjal.
2)
Kehidupan tumbuh-tumbuhan: daun, batang, tangkai, akar, biji,
tunas, bunga, buah-buahan.
[2]Model
kerja (working model), yaitu tiruan dari objek yang memperlihatkan
bagian luar dari objek asli. Gunanya untuk memperjelas dalam
pemberian materi kepada siswa. Beberapa contoh model kerja adalah:
1)
Alat-alat matematika: mistar-sorong, busur derajat.Peralatan musik:
biola, seruling, terompet, piano, tamburin.
Mock-ups, yaitu penyederhanaan susunan bagian pokok dan suatu proses
atau sistem yang lebih ruwet. Guru menggunakan mock-up untuk
memperlihatkan bentuk berbagai objek nyata seperti
kondensator-kondensator, lampu-lampu tabung,serta pengeras suara,
lambang-lambang yang berbeda dengan apa yang tertera di dalam
diagram.
Diorama,
yaitu sebuah pemandangan 3 dimensi mini bertujuan menggambarkan
pemandangan sebenarnya. Contoh: Diorama di bagian bawah Monas
Jakarta.
Karakteristik
Media Pembelajaran Tiga Dimens
Media
tiga dimensi ialah sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya
secara visual tiga dimensional. Kelompok media ini dapat berwujud
sebagai benda asli baik hidup maupun mati, dan dapat pula berwujud
sebagai tiruan yang mewakili aslinya. Benda asli ketika akan
difungsikan sebagai media pembelajaran dapat dibawa langsung ke
kelas, atau siswa sekelas dikerahkan langsung ke dunia sesungguhnya
di mana benda asli itu berada. Apabila benda aslinya sulit untuk
dibawa ke kelas atau kelas tidak mungkin dihadapkan langsung ke
tempat di mana benda itu berada, maka benda tiruannya dapat pula
berfungsi sebagai media pembelajaran yang efektif, seperti contoh
berikut,
Widya wisata adalah kegiatan belajar yang dilaksanakan melalui
kunjungan ke suatu tempat di luar kelas sebagai bagian integral dari
seluruh kegiatan akademis dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan.[3]
Belajar benda sebenarnya melalui Specimen secara Terminologi
artinya benda sebenarnya digolongkan atas dua, yaitu obyek dan benda
contoh (specimen). Obyek adalah semua benda yang masih dalam keadaan
asli dan alami. Sedangkan specimen adalah benda-benda asli. Namun ada
juga benda asli tidak alami atau benda asli buatan, yaitu jenis benda
asli yang telah dimodifikasi bentuknya oleh manusia.
Belajar
melalui Media tiruan sering disebut sebagai model. Belajar melalui
model dilakukan untuk pokok bahasan tertentu yang tidak mungkin dapat
dilakukan melalui pengalaman langsung atau melalui benda sebenarnya.
Peta
timbul yang secara fisik termasuk model lapangan, adalah peta yang
dapat menunjukkan tinggi rendahnya permukaan bumi.
Globe
(model perbandingan) adalah benda tiruan dari bentuk bumi yang
diperkecil. Globe dapat memberikan keterangan tentang permukaan bumi
pada umumnya dan khususnya tentang lingkungan bumi, aliran sungai,
dan langit.
[4]Boneka
yang merupakan salah satu model perbandingan adalah benda tiruan dari
bentuk manusia dan atau binatang.
Pengklasifikasian
sebagaimana yang telah dibahas pada uraian terdahulu menjelaskan
karakteristik atau ciri-ciri spesifik masing-masing media berbeda
satu sama yang lainnya sesuai dengan tujuan dan maksud pengelompokan.
Karakteristik media dapat dilihat dari kemampuan membangkitkan
rangsangan indra penglihatan, pendengaran, perabaan percakapan,
maupun penciuman atau kesesuainnya dengan tingkat hirarki belajar.[5]
Secara
umum karakteristik media tiga dimensi adalah sebagai berikut: Pesan
yang sama dapat disebarkan keseluruh siswa secara serentak,
Penyajiannya berada dalam kontrol guru, Cara penyimpanannya mudah
(praktis), Dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan indera,
Menyajikan objek-objek secara diam, Terkadang dalam penyajiannya
memerlukan ruangan gelap, Lebih mahal dari kelompok media grafis,
Sesuai untuk mengajarkan keterampilan tertentu, Sesuai untuk belajar
secara berkelompok atau individual, Praktis digunakan untuk semua
ukuran ruangan kelas, Mampu menyajikan teori dan praktik secara
terpadu.[6]
Kelebihan dan Kekurangan Media Tiga Dimensi
Kelebihan Media Tiga Dimensi yaitu,
Menurut
Moedjiono (1992) kelebihan dari media visual tiga dimensi:
1)
Memberikan pengalaman secara langsung
2)
Penyajian secara konkrit dan menghindari verbalisme
3)
Dapat menunjukkan objek secara utuh baik kontruksi maupun cara
kerjanya
4)
Dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas
5)
Dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas.
Kelemahan
Media Tiga Dimensi yaitu,
1)
Tidak bisa menjangkau sasaran dalam jumlah
2)
Penyimpanannya memerlukan ruang yang besar dan perawatan
yangrumit
3)
Untuk membuat alat peraga ini membutuhkan biaya yang besar
4)
Anak tuna netra sulit untuk membandingkannya
IV.
ANALISIS
Berdasarkan
pemaparan diatasMedia tiga dimensi ialah sekelompok media tanpa
proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga dimensional yang
mempunyai karakteristik, jenis-jenis, kekurangan dan kelebihan dalam
penggunaannya,maka dari itu dalam sebuah proses pembelajaran
hendaknya cermat memilih media yang paling efektif.
V.
KESIMPULAN
Media
tiga dimensi ialah sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya
secara visual tiga dimensional. Pembagian media tiga dimensi menurut
jenis model dan penggunaannya terbagi menjadi lima bagian yaitu Model
Padat, Model Penampang, Model Kerja, Mocks-up, dan Diorama.
Secara umum karakteristik media tiga dimensi adalah sebagai
berikut: Pesan yang sama dapat disebarkan keseluruh siswa secara
serentak, Penyajiannya berada dalam kontrol guru, Cara
penyimpanannya mudah (praktis), Dapat mengatasi keterbatasan ruang,
waktu, dan indera, Menyajikan objek-objek secara diam, Terkadang
dalam penyajiannya memerlukan ruangan gelap, Lebih mahal dari
kelompok media grafis, Sesuai untuk mengajarkan keterampilan
tertentu, Sesuai untuk belajar secara berkelompok atau individual,
Praktis digunakan untuk semua ukuran ruangan kelas, Mampu menyajikan
teori dan praktik secara terpadu.
Kelebihan Media Tiga Dimensi yaitu, Memberikan pengalaman secara
langsung, Penyajian secara konkrit dan menghindari verbalisme, Dapat
menunjukkan objek secara utuh baik kontruksi maupun cara kerjanya,
Dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas, Dapat
menunjukkan alur suatu proses secara jelas.
Kelemahan Media Tiga Dimensi yaitu, Tidak bisa menjangkau sasaran
dalam jumlah, Penyimpanannya memerlukan ruang yang besar dan
perawatan yang rumit, Untuk membuat alat peraga ini membutuhkan biaya
yang besar, Anak tuna netra sulit untuk membandingkannya
VI.
PENUTUP
Demikianlah
makalah yang dapat kami buat, sebagai manusia biasa kami menyadari
bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif
sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan berikutnya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana, Nana, Media Pengajaran, (Bandung: CV. Sinar
Baru, 1991), Cet. II, hlm. 156-168
Usman, M. Basyiruddin, Media Pembelajaran, (Jakarta:
Ciputat Pers, 2002), Cet. I, hlm. 32.
Arsyad, Azhar , Media Pembelajaran, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada,2003), Cet. V, hlm. 7Sadiman, Arief S, Media
Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. (Jakarta: CV
Rajawali, 1986), Cet. I, hlm. 49
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2156055-karakteristik-media-pembelajaran-tiga-dimensi/#ixzz1sacYY0gL
[2] Nana Sudjana, Media Pengajaran, (Bandung: CV. Sinar
Baru, 1991), Cet. II, hlm. 156-168
[3]Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada,2003), Cet. V, hlm. 7
[4] Arief S. Sadiman, Media Pendidikan: Pengertian,
Pengembangan dan Pemanfaatannya. (Jakarta: CV Rajawali, 1986), Cet.
I, hlm. 49
[5] M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta:
Ciputat Pers, 2002), Cet. I, hlm. 32
[6] Nana Sudjana, Op. Cit, hlm. 168
0 komentar:
Post a Comment