Monday, January 14, 2013

Adab Makan dan Minum Yang Benar




Umat Islam sudah pada mengetahui bahwa Rasulullah, Muhammad SAW diutus sebagai Rasul terakhir dengan misi utama untuk menyempurnakan Akhlak manusia. Sebab itu, dalam setiap aspek kehidupan Rasul saw memberikan teladan terbaik. Salah satunya adalah keteladanan dalam tata cara makan yang baik. Dari beberapa hadits kita dapat menyebutkan tata cara makan yang diajarkan rasulullah, yaitu:







MAKAN

Menyebut nama Allah (bismillah) kemudian makanlah dengan tangan kanan dan makanlah dari makanan yang paling dekat denganmu.
Disunnahkan untuk makan bersama-sama karena akan mendapat berkah dalam makanannya.
Makan dari pinggir jangan memulai dari tengahnya.
Rasulullah kalau makan tidak pernah bersandar
Rasulullah kalau makan duduk sambil lutut bertekuk.
Membersihkan sisa-sia makanan yang menempel pada jarinya.
Jika suapan makanan terjatuh, ambil dan bersihkan kotorannya.
Makanan dua orang cukup untuk tiga orang dan makanan tiga orang cukup untuk empat orang.

Rahasia di Balik Adab minum

MINUM

Dilarang bernafas dalam minuman. Rasulullah bernafas tiga kali di luar bejana/gelas sebelum mulai minum. Jangan minum sekali teguk, namun minumlah dengan 2 atau 3 kali nafas.
Minum dimulai dengan basmalah dan diakhiri hamdalah.
Jika ada kotoran pada minuman, buanglah minuman yang terkena kotoran, jangan ditiup.
Dilarang makan dan minum dari bejana/piring/gelas yang terbuat dari emas atau perak.
Dalil hadits dari penjelasan tersebut di atas dapat dibaca dalam Kitab Riyadus Shalihin Karya Imam Nawawi. Dalam kitab Terjemah Indonesia-nya(Terbitan: Pustaka Amani - Jakarta) dapat dibaca mulai halaman 683 (Jilid 1).

Rahasia Sunnah Nabi Muhammad SAW : Larangan Meniup Air Panas Saat Minum dan Larangan Minum Sambil Berdiri - Assalamualaikum, kali ini saya akan membagikan artikel islami ttg rahasiah dibalik larangan Nabi Muhammad SAW tentang Meniup Air Panas Saat Minum dan Minum Sambil Berdiri.

Larangan Meniup Air Panas Saat Minum :
Dari Ibnu Abbas, “Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melarang untuk bernafas atau meniup wadah air minum.” (HR. Al-Tirmidzi no. 1888 dan Abu Dawud no. 3728, dan hadits ini dishahihkan oleh Al-Albani)
Fakta Ilmiah :
Alasannya ialah reaksi yang ditimbulkan jika senyawa air dan karbondioksida menyatu. Karna jika meniup air panas, struktur molekul dalam air akan berubah menjadi zat asam yang membahayakan kesehatan. Dan ternyata dalam penelitian dan analogi Science modern, jika air panas (H2O) bertemu karbondioksida (CO2) yang dihembuskan oleh mulut (manusia mengeluarkan CO2), maka akan menghasilkan persenyawaan H2CO3, asam karbonat. Dan jika asam karbonat ini masuk kedalam tubuh manusia, maka bila prosesnya berlangsung terus menerus dpt memberikan efek kurang baik bagi tubuh kita.

Larangan Makan dan Minum Sambil Berdiri :
Anas R.A meriwayatkan bahwa Nabi SAW melarang minum sambil berdiri. Qatadah menjelaskan, “Lalu kami bertanya, ‘kalau makan ?’ Beliau bersabda, ‘kalau makan (sambil berdiri) maka itu lebih buruk dan keji.” (HR. Muslim)
Abu Haurairah meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda :
“Janganlah seorang diantara kalian minum sambil berdiri. Barangsiapa yang lupa hal itu, hendaklah ia memuntahkannya.” (HR. Muslim)
Fakta Ilmiah :
Dr. Abdurrazzaq Al-Kailani menjelaskan bahwa minum dan makan sambil duduk lebih menyehatkan, aman, enak, dan menjaga kehormatan. Sebab, apa yang dimakan dan diminum sambil duduk akan melewati dinding perut dengan pelan dan lembut. Sedangkan, minum sambil berdiri menyebabkan jatuhnya air ke dasar perut dengan keras dan menghantamnya. Jika hal ini terjadi secara berulang-ulang dan dalam waktu yang lama bisa menyebabkan perut menjadi longgar dan lemah. Selanjutnya, perut akan sulit mencerna.

Dahulu, Nabi pernah minum sambil berdiri karena kondisi darurat yang menghalanginya untuk minum sambil duduk, seperti keadaan sesak di tempat-tempat yang suci. Beliau tidak menjadikan hal itu sebagai kebiasaan dan terus-menerus. Di samping itu, makan sambil berjalan juga tidak sehat, sebagaimana yang telah diketahui masyarakat muslim.
Dr. Ibrahim Ar-Rawi menyatakan bahwa manusia ketika berdiri dalam keadaan tertekan dan alat penyeimbang dalam syarafnya dalam keadaan sangkat aktif. Sehingga, ia melakukan kontrol penuh terhadap seluruh otot tubuh untuk melakukan keseimbangan dan berdiri tegak. Hal itu membuat manusia tidak mampu mendapat ketenangan dari organ tubuh yang berfungsi untuk aktifitas makan dan minum. Ketenangan ini hanya diraih manusia saat dalam kondisi duduk. Sebab, sejumlah otot dan syaraf dalam keadaan tenang dan santai, pancaindra normal, serta respon sistem pencernaan terhadap makanan dan minuman juga semakin baik.
TAHUKAH ANDA !!
Fakta lainnya, makan dan minum yang dilakukan dengan berdiri secara terus-menerus akan membahayakan dinding usus dan beresiko menyebabkan lukan pada lambung. Menurut para dokter, 95 % luka pada lambung terjadi di tempat-tempat jalan masuknya makanan atau minuman. Saat berdiri, akan terjadi pengerutan otot pada tenggorokan yang menghalangi jalannya makanan ke usus secara mudah. Ini terkadang menyebabkan rasa sakit dan mengganggu fungsi pencernaan. Akibatnya, seseorang bisa kehilangan rasa nyaman saat makan dan minum.

Sumber : Hikmah Sunnah dan Disinilah
http://islamwiki.blogspot.com/2012/04/tata-cara-makan-dan-minum-yang.html

Mahdum

Apapun itu akan lebih Berarti dan Bermakna jika kita, Saling Berbagi. Semakin Kita Berbagi semakin Kita Mengerti.

0 komentar:

Post a Comment

 

Copyright @ 2013 Mahdum.